Rabu, 29 Juli 2015

Deal with Imperfection

Gue percaya setiap orang yang Tuhan tempatin di sekitar kita itu pasti ada maksudnya.

Tiap manusia pasti punya rasa gak suka dengan sifat/karakter tertentu yang dimiliki orang lain.
Gue gak suka dengan orang yang gak mau disalahin, kalau ngomong maunya menang sendiri, apalagi kalau lagi ngomongin soal kasus, contoh: pesawat jatuh, gempa, atau kasus Angeline kemarin, pasti argument yang lain selalu disanggah sedangkan argument dia doang yang paling bener menurutnya. Dia yang merasa dirinya paling tahu segalanya.

Kalau kesalahan orang di blow up tapi kalu sendirinya yang salah dibuat sepele sekalipun kasusnya parah.
Kalau ada hal yang menyangkut kepentingan dirinya sendiri, dia gak punya rasa gak enak sama orang lain.

Dia yang kalu ngomongin orang gak pernah bisa ngaca kalu dia juga kaya gitu..
Dia yang bisa jadi kompor buat orang lain. Dia yang sekalinya buat Personal Message di BBM pasti isinya kemarahan dia sama seseorang atau singgungan dia buat seseorang.
Dia yang tidak tahu berterima kasih, tidak bisa melihat ketulusan orang lain yang harusnya gak boleh dikaitkan dengan harganya/materi.

PERFECT kan ? Karena semua itu dapat gue temui dalam 1 orang. Hahaha

Sampe akhirnya gue sadar kok kayanya gue sekarang udah mulai berani ya? Maksudnya kalau memang dia salah ya gue bilang, dia coba ngeles gue terus sanggah, kalau dia coba sanggah argument gue, gue terus lawan selama argument gue akurat dan ada fakta.

Tujuannya apa? Ya supaya dia sadar kalu dia itu gak selalu benar, supaya dia bisa menghargai argument orang lain. Gue sih berharapnya dia sadar.

Begitu juga gue. Gue juga yakin Tuhan punya maksud kenapa gue harus ketemu dengan orang kaya gini, yang pertama mungkin untuk menyadarkan dia, sisanya mungkin supaya gue bisa jadi orang yang mampu menerima berbagai jenis karakter manusia di dunia ini.

Begitu juga orang lain, mungkin bagi beberapa orang gue menjadi sosok yang ngeselinnya seperti gue kesel dengan orang yang gue sebutkan diatas, mungkin keberadaan gue gak diinginkan oleh beberapa orang. Mungkin ada sikap gue yang orang lain pun gak bisa terima.


Tapi akhirnya semua ini membuat gue sadar kalau kita hidup di dunia ini pasti punya tujuan.
Dalam kehidupan gue, gue bertemu dengan berbagai macam sifat dan karakter orang, dan itu harusnya buat gue fleksibel dan bisa bersosialisasi dengan banyak orang.

Sekarang gue berusaha untuk gak mau sebel sama orang yang berbeda pikiran, karakternya, dan sifatnya dengan gue. Tapi belajar bersyukur buat keberadaannya dalam hidup gue. Karena semua orang di dunia ini gak ada yang sama, Tuhan ciptakan kita unik dan berbeda satu dengan yang lain, salah satu tujuannya untuk bisa saling melengkapi. Tuhan bisa pakai cara apapun untuk membentuk seseorang.

Toh seburuk-buruknya orang, dia pasti punya sisi baiknya kok. Seperti orang diatas tadi, setelah gue inget-inget dia juga banyak baiknya ke gue sih, suka menolong juga sih, hatinya juga lembut sih. Yauda sih ;p

Tidak ada komentar: