Tanpa mengurangi rasa hormat, teman-teman pembaca boleh kok meng-skip-nya dan membaca postingan yang lain apabila merasa postingan ini tidak general :)
Minggu, 30 Desember 2012
Ternyata saya tidak baik-baik pada hari itu..
Minggu itu seperti biasa, saya kebaktian di Kebaktian Umum 1, lalu hari itu jadwal saya pimpin pujian di Komisi Remaja, selesai itu saya latihan untuk acara old and new besoknya di Gereja.
Saya latihan musik dengan beberapa teman yang melayani juga pada hari itu.
Usai latihan, teman-teman saya pulang tapi saya memilih untuk tetap tinggal di Gereja, saya latihan sendiri, saya dan satu teman pelayanan saya berniat kesaksian pujian pada acara old and new, saya memberanikan diri mengiringinya dengan piano. Karena sudah lama gak main makanya jadi agak kagok pas maininnya lagi.
Latihan.. yah itu solusinya.
Saya mengulang-ulang lagu itu, dan gak kerasa udah sore sekitar jam 4 sore saat itu.
Akhirnya saya pulang, memang jalanan agak licin karena habis hujan, tapi beneran saya gak pernah berpikir akan terjadi seperti ini..
Yah kecelakaan..
Taxi nyerempet motor bapak-bapak, lalu si bapak jatuh dan nyerempet saya. Akhirnya saya juga jatuh terseret karena saat itu tangan saya masih pegang gas.
Saya lupa yang jelas motor saya sudah jauh dari saya, dan saya sudah tiduran di tengah jalan, celana saya sobek.
Telapak tangan kanan, siku, lutut, dan mata kaki kanan sudah kelihatan 'isinya' bercampur dengan pasir dan batu-batu kecil.
Untung helm masih aman di kepala saya..
Buat temen-temen yang suka berpergian naik motor, pakailah helm :) *himbauan*
Jujur pembaca waktu menuliskan ini dan mengingat-ingat apa yang terjadi membuat saya mengernyitkan alis, meringis sendiri, jantung saya deg-degan (tapi sensasi deg-degan-nya beda dengan deg-degan mau ditembak cowok hahaha) *swt*
Yang saat itu saya pikirkan adalah motor saya dan bagaimana saya pulang nanti :(
Tapi warga sekitar pinggir jalan itu nenangin saya, pengendara motor lain yang saat itu lewat bantu saya meminggirkan motor saya. Lalu saya dibawa ke rumah warga situ.
Saya cuma bisa menangis, menangis kesakitan.
Ada seorang bapak-bapak yang nanya nomor telepon saya, waktu saya belum selesai menyebutkannya tiba-tiba Ko Berkat muncul (Ko Berkat adalah salah satu jemaat Gereja saya) dia baru pulang dari Lippo sama istri dan anak-anaknya. Akhirnya Ko Berkat urus semuanya. Dia bawa motor saya ke bengkel terdekat, dia tahan supirnya supaya antar saya ke klinik dulu.
Yah pokoknya hari itu ditutup dengan suntikan tetanus di Rumah Sakit, dan hasil scan yang menyatakan tulang saya baik-baik saja. Puji Tuhan...
Pembaca bisa bayangin, besoknya saya mau pelayanan loh, saya sudah latihan, saya mimpin pujian loh di acara khusus yaitu acara old and new. Tapi satu hari sebelumnya, dimana saya sudah persiapan, Tuhan malah kasih "ini" sama saya.
Akhirnya malam tahun baru dimana semua orang bersenang-senang bersama menanti pergantian tahun, tapi saya hanya bisa berbaring di tempat tidur plus kesakitan.
Saya hanya manusia biasa pembaca, saat itu hati saya sakit, saya kecewa, kenapa Tuhan kok gitu?
Saya mau nanya sama Tuhan "Kenapa Tuhan?" tapi saya takut, karena saya tahu Tuhan tidak pernah salah bertindak, saya takut jika saya justru yang mendapatkan diri saya yang memang bersalah dan patut dihukum.
Tapi ada seseorang yang bilang sama saya "Tanya aja, manusia hidup itu menjalani proses. Proses pengenalan akan Tuhan".
Saya akhirnya bertanya sama Tuhan, bertanya dengan keras, atau lebih tepatnya saya marah-marahin Tuhan, saya gak terima. Tapi pembaca justru disaat itu saya seperti di review.
Saya merasa gak tahu diri banget deh.
Udah jelas-jelas Ko Berkat ada saat itu, itu apa namanya kalau bukan campur tangan Tuhan.
Terus hasil rontgen tulang saya baik-baik saja, saya gak amnesia, saya gak lumpuh, saya gak buta, dan saya masih bernafas.
Saya disadarkan tentang pelayanan saya, apa itu? cukup saya dan Tuhan yang tahu.
Maaf ya pembaca saya gak bisa posting itu disini, karena menurut saya ada beberapa hal privat seseorang yang memang orang lain tidak perlu tahu.
Intinya saya gak mau apabila suatu hari nanti saya diperhadapkan dengan Tuhan di pintu Sorga, Tuhan berkata "Siapa Engkau? Aku tidak mengenalmu!"
Ngeri, mimpi buruk, shock (entah saya harus pakai kata apa lagi untuk mewakili perasaan itu).
Kesungguhan kita hidup dalam Tuhan, cara kita memandang pelayanan, ketulusan hati kita melayani Tuhan tidak dapat diukur dari lamanya seseorang ikut Tuhan, dan berapa banyak pelayanan yang kita ambil.
Mungkin kecelakaan ini sudah Tuhan rancang agar saya (baca : roh saya) kembali pada-Nya.
Ini hanya teguran kecil dari-Nya.
photo by tumblr photograph
Tuhan itu tetap perhatian sama saya, Dia tahu saya sedih gak bisa kumpul bareng temen-temen saya dihari special itu, Dia meng-cover luka hati saya dengan mengirim teman-teman yang saya miliki sekarang. Doa-doa dinaikkan untuk saya, perhatian-perhatian diberikan untuk saya, bahkan jam 2 pagi di tanggal 1 Januari 2013 sepulang gereja temen-temen saya dateng untuk doain saya, pasangin saya kembang api, mereka datang membawa tawa ditengah sakit yang saya rasa.
mana tangan saya ? haha
Itulah mengapa saya memberikan judul DESEMBER DENGAN HIASAN DITANGAN, kebetulan hiasannya ditangan kanan, tangan yang saya pakai untuk menulis, makan, memberi, bersalaman, setidaknya setiap kali saya melihatnya ini menjadi ingat-ingatan untuk saya tentang kejadian ini, dan mengajarkan saya untuk lebih berhati-hati juga dalam berkendara.
Jujur saya takut, takut jika suatu saat saya jatuh lagi, tapi saya tahu hidup saya tidak pernah lepas dari kontrolnya Tuhan. It is well with my soul.
Special thanks to temen-temen KaPe GKY Gerendeng :*