Kamis, 14 Maret 2013

DESEMBER DENGAN HIASAN DITANGAN

Ini adalah storytelling pengalaman saya di akhir tahun, dan dibalik semua itu Tuhan Yesus-lah Sutradaranya.

Tanpa mengurangi rasa hormat, teman-teman pembaca boleh kok meng-skip-nya dan membaca postingan yang lain apabila merasa postingan ini tidak general :)





Minggu, 30 Desember 2012
Ternyata saya tidak baik-baik pada hari itu..

Minggu itu seperti biasa, saya kebaktian di Kebaktian Umum 1, lalu hari itu jadwal saya pimpin pujian di Komisi Remaja, selesai itu saya latihan untuk acara old and new besoknya di Gereja.

Saya latihan musik dengan beberapa teman yang melayani juga pada hari itu.
Usai latihan, teman-teman saya pulang tapi saya memilih untuk tetap tinggal di Gereja, saya latihan sendiri, saya dan satu teman pelayanan saya berniat kesaksian pujian pada acara old and new, saya memberanikan diri mengiringinya dengan piano. Karena sudah lama gak main makanya jadi agak kagok pas maininnya lagi.
Latihan.. yah itu solusinya.

Saya mengulang-ulang lagu itu, dan gak kerasa udah sore sekitar jam 4 sore saat itu.
Akhirnya saya pulang, memang jalanan agak licin karena habis hujan, tapi beneran saya gak pernah berpikir akan terjadi seperti ini..

Yah kecelakaan..
Taxi nyerempet motor bapak-bapak, lalu si bapak jatuh dan nyerempet saya. Akhirnya saya juga jatuh terseret karena saat itu tangan saya masih pegang gas.
Saya lupa yang jelas motor saya sudah jauh dari saya, dan saya sudah tiduran di tengah jalan, celana saya sobek.
Telapak tangan kanan, siku, lutut, dan mata kaki kanan sudah kelihatan 'isinya' bercampur dengan pasir dan batu-batu kecil.
Untung helm masih aman di kepala saya..
Buat temen-temen yang suka berpergian naik motor, pakailah helm :) *himbauan*

Jujur pembaca waktu menuliskan ini dan mengingat-ingat apa yang terjadi membuat saya mengernyitkan alis, meringis sendiri, jantung saya deg-degan (tapi sensasi deg-degan-nya beda dengan deg-degan mau ditembak cowok hahaha) *swt*

Yang saat itu saya pikirkan adalah motor saya dan bagaimana saya pulang nanti :(
Tapi warga sekitar pinggir jalan itu nenangin saya, pengendara motor lain yang saat itu lewat bantu saya meminggirkan motor saya. Lalu saya dibawa ke rumah warga situ.
Saya cuma bisa menangis, menangis kesakitan.

Ada seorang bapak-bapak yang nanya nomor telepon saya, waktu saya belum selesai menyebutkannya tiba-tiba Ko Berkat muncul (Ko Berkat adalah salah satu jemaat Gereja saya) dia baru pulang dari Lippo sama istri dan anak-anaknya. Akhirnya Ko Berkat urus semuanya. Dia bawa motor saya ke bengkel terdekat, dia tahan supirnya supaya antar saya ke klinik dulu.

Yah pokoknya hari itu ditutup dengan suntikan tetanus di Rumah Sakit, dan hasil scan yang menyatakan tulang saya baik-baik saja. Puji Tuhan...

Pembaca bisa bayangin, besoknya saya mau pelayanan loh, saya sudah latihan, saya mimpin pujian loh di acara khusus yaitu acara old and new. Tapi satu hari sebelumnya, dimana saya sudah persiapan, Tuhan malah kasih "ini" sama saya.

Akhirnya malam tahun baru dimana semua orang bersenang-senang bersama menanti pergantian tahun, tapi saya hanya bisa berbaring di tempat tidur plus kesakitan.

Saya hanya manusia biasa pembaca, saat itu hati saya sakit, saya kecewa, kenapa Tuhan kok gitu?
Saya mau nanya sama Tuhan "Kenapa Tuhan?" tapi saya takut, karena saya tahu Tuhan tidak pernah salah bertindak, saya takut jika saya justru yang mendapatkan diri saya yang memang bersalah dan patut dihukum.

Tapi ada seseorang yang bilang sama saya "Tanya aja, manusia hidup itu menjalani proses. Proses pengenalan akan Tuhan".
Saya akhirnya bertanya sama Tuhan, bertanya dengan keras, atau lebih tepatnya saya marah-marahin Tuhan, saya gak terima. Tapi pembaca justru disaat itu saya seperti di review.

Saya merasa gak tahu diri banget deh.
Udah jelas-jelas Ko Berkat ada saat itu, itu apa namanya kalau bukan campur tangan Tuhan.
Terus hasil rontgen tulang saya baik-baik saja, saya gak amnesia, saya gak lumpuh, saya gak buta, dan saya masih bernafas.
Saya disadarkan tentang pelayanan saya, apa itu? cukup saya dan Tuhan yang tahu.
Maaf ya pembaca saya gak bisa posting itu disini, karena menurut saya ada beberapa hal privat seseorang yang memang orang lain tidak perlu tahu.

Intinya saya gak mau apabila suatu hari nanti saya diperhadapkan dengan Tuhan di pintu Sorga, Tuhan berkata "Siapa Engkau? Aku tidak mengenalmu!"
Ngeri, mimpi buruk, shock (entah saya harus pakai kata apa lagi untuk mewakili perasaan itu).

Kesungguhan kita hidup dalam Tuhan, cara kita memandang pelayanan, ketulusan hati kita melayani Tuhan tidak dapat diukur dari lamanya seseorang ikut Tuhan, dan berapa banyak pelayanan yang kita ambil.

Mungkin kecelakaan ini sudah Tuhan rancang agar saya (baca : roh saya) kembali pada-Nya.
Ini hanya teguran kecil dari-Nya.


photo by tumblr photograph

Makasih ya Tuhan sudah mau tarik saya disaat saya terlalu asik berjalan dalam track saya sendiri yang berujung jurang.


Tuhan itu tetap perhatian sama saya, Dia tahu saya sedih gak bisa kumpul bareng temen-temen saya dihari special itu, Dia meng-cover luka hati saya dengan mengirim teman-teman yang saya miliki sekarang. Doa-doa dinaikkan untuk saya, perhatian-perhatian diberikan untuk saya, bahkan jam 2 pagi di tanggal 1 Januari 2013 sepulang gereja temen-temen saya dateng untuk doain saya, pasangin saya kembang api, mereka datang membawa tawa ditengah sakit yang saya rasa.


mana tangan saya ? haha

Itulah mengapa saya memberikan judul DESEMBER DENGAN HIASAN DITANGAN, kebetulan hiasannya ditangan kanan, tangan yang saya pakai untuk menulis, makan, memberi, bersalaman, setidaknya setiap kali saya  melihatnya ini menjadi ingat-ingatan untuk saya tentang kejadian ini, dan mengajarkan saya untuk lebih berhati-hati juga dalam berkendara.

Jujur saya takut, takut jika suatu saat saya jatuh lagi, tapi saya tahu hidup saya tidak pernah lepas dari kontrolnya Tuhan. It is well with my soul.


Special thanks to temen-temen KaPe GKY Gerendeng :*

Rabu, 13 Maret 2013

BALANCED

Bukankah hidup cukup adil.

Ada yang lahir ada yang meninggal

Seperti bulan ini.. Bulan Maret
Kemarin saya mendengar kabar bahagia yaitu cici angkat saya yang sekarang tinggal di Makassar sudah melahirkan seorang anak perempuan..
Disamping itu ada juga berita duka yang saya dengar, salah seorang jemaat Gereja saya telah dipanggil Tuhan.

Hari ini, lagi saya mendengar kabar bahagia seorang teman sekolah minggu saya sudah melahirkan seorang anak perempuan (juga)..
Lalu muncul di Recent Updates ada teman yang menulis berita dukacita di PM-nya.

Imbang bukan ?

Ada yang lahir ada yang meninggal.

 
"all about times"

picture by tumblr photograph

Selasa, 12 Maret 2013

ZION CHOIR

"Duduknya tegak, kakinya napak, jangan bersandar atau bertumpu pada apapun juga, yang nyender dosa"
Apabila kalian gabung bersama saya dalam paduan suara Zion di Gereja saya, kalimat diatas adalah santapan rutin kalian tiap kali latihan :)

Saya senang menyanyi, terkadang saya merasa suara saya bagus, bagus untuk saya dengar sendiri pastinya hahaha.. Itulah mengapa headset menjadi salah satu penghuni tas saya, kemanapun saya pergi, apapun situasinya saya senang mendengarkan musik. Tapi saya tahu diri apabila saya sedang berada di bus saya tahan hasrat saya untuk bernyayi, paling kaki saja saya gerak-gerakin haha.



Semenjak Gereja saya meng-hire seorang pelatih Choir, saya jadi aktif ikut paduan suara, yaaaah sebelumnya juga aktif sih tapi tak seaktif sekarang, kenapa dengan PeDe saya bilang aktif? Ya karena sejak Lǎoshī Netta (begitulah panggilan akrab saya kepada kakak pelatih Choir-nya) melatih kami, saya jadi ikut latihan seminggu 2x yaitu Sabtu dalam Zion Choir (P.S Komisi Pemuda) dan hari Rabu setelah kebaktian doa dalam Sanctus Choir (P.S utama yang anggotanya terdiri dari kaum Ibu dan kaum Bapak). Berhubung dalam menjelang Jumat Agung dan Paskah Gereja kami akan menyuguhkan Cantata yang didalamnya terdapat Paduan Suara gabungan antara Zion dan Sanctus maka saya harus hadir dalam jadwal latihan-latihan tersebut.

Lǎoshī Netta dalam melatih kami ia melakukan pemanasan dan pelatihan nafas sebelum kami mulai membaca partitur lagunya, dan kalimat yang saya kutip diatas itu tidak pernah ketinggalan disampaikan olehnya.

Saya suka dengan filosofi "kaki harus napak" pada lantai.
Terkadang orang yang sudah terlalu asik menghayati lagu yang dibawakan itu dapat membuat orang yang bernyanyi menjadi "lupa daratan" dia bisa melayang sehingga bisa tidak padu dengan teman-temannya di dalam satu team paduan suara tersebut. Namanya juga PADUan suara, berarti harus padu. Akan terdengar aneh jika ada satu suara yang lari sendiri (bukan berarti fals loh).
Penghayatan diperlukan dalam bernyanyi tapi kita juga harus tetap sadar dalam bernyanyi. Maka kata "kaki harus napak" dapat mewakilkan penjelasan diatas.

Yang lucu tiap kali selesai latihan adalah waktu pulang hati dan pikiran saya mendendangkan "sol-sol-sol-sol-la-si-do-do-si-so-la-sol-sol-la-si-do-re-mi-re" itu adalah partitur awal dari lagu yang akan Zion bawakan. Entah mengapa part tersebut seperti menghipnotis saya untuk terus menyanyikannya.



Saya masuk dalam kategori suara Sopran, menurut saya salah satu tantangan yang sulit bagi suara sopran adalah bagian nada-nada tinggi, dimana power harus keluar dan vokal tetap bulat alias enggak cempreng. Selebihnya lagu tersebut layaknya lagu original yang belum di make over.
Yang memberi "bumbu" adalah teman-teman dari Alto, Tenor, dan Bass. Salut dengan mereka yang berusaha membagi suara mereka.

Idealnya setiap manusia lebih mudah menghafal nada untuk lagu yang versi aslinya (dalam artian belum di-apa-apa-in) kalau sudah bagi-bagi suara disitulah letak tantangannya bagi suara Alto, Tenor, dan Bass. Makanya saya salut sama mereka, terutama Alto, karena saya perempuan.

Buat teman-teman Alto nikmatilah saat-saat latihan, berusahalah. Siapa tahu kelak kalian akan menjadi penyanyi Alto yang hebat dan terkenal. Lagu original akan lebih terdengar indah jika diberi bumbu Alto.

Bernyanyilah daripada kau mengomel :P
Terkadang slogan tersebut menge-rem saya apabila saya mau ngomel, hehehe..

Senin, 11 Maret 2013

DIFFERENCE

Saya dilahirkan menjadi seorang anak bungsu, memiliki 1 orang cici dan 2 orang koko. Koko saya yang kedua sudah lama berpisah dari keluarga kami, ada penyebab yang panjang jika saya ceritakan di postingan ini, next time jika saya mau saya akan mempostingnya..

Jadi gini, kami saudara kandung tapi cici dan koko saya yang satu ini hobi sekali nonton DVD dirumah. Sehari bisa menghabiskan 2-3 film dalam selang waktu beberapa jam.

Tapi saya, layaknya anak bungsu biasanya terintimidasi dengan keadaan, TV yang dikuasai oleh sang kakak membuat saya hanya bisa berdiam diri dikamar, bermain BB, atau yang sekarang saya kerjakan adalah menulis. Meskipun dikamar ada TV kecil tapi saya tidak tertarik bermain dengannya. Itulah perbedaan antara saya dengan sang kakak. Saya tidak tertarik duduk bergabung dengannya dan larut dalam film yang diputar.

Menulis.. Menulis kadang membuat hati saya lebih baik, segala rasa yang saya alami bisa saya tumpahkan dalam tulisan saya.

Terkadang teknologi lebih mudah dipercaya, meskipun itu tidak memberikan solusi juga tetapi itu membuat beban yang kau pikul menjadi lebih ringan, saat kau tidak tahu siapa saja orang yang akan membaca postinganmu itu memberikan sensasi tersendiri.

Hening, alunan musik, tuts yang berbunyi manis itu...
berbeda dengan
...Suara TV, sound film, dan menebak-nebak alur cerita.


"What others think about you is not important. What you think about yourself means everything - notebook"

Minggu, 10 Maret 2013

TRUTHFUL

Tell me if it's TRUE

Why is that sad look in your eyes.. why are you crying.. tell me now, tell me now, tell me NOW please !!