Jumat, 30 Oktober 2015
30 Day Song Challenge : DAY 28 - A SONG THAT MAKES YOU FEEL GUILTY
HiVi! - Orang Ke-3
....Namun tiba-tiba kau ada yang punya
Hati ini terluka.. Sungguh ku kecewa
Ingin ku bekata.......
"Kasih maaf bila aku jatuh cinta,
Maaf bila saja ku suka saat kau ada yang punya
Haruskah ku pendam rasa ini saja..
Ataukah ku teruskan saja?
Hingga kau meninggalkannya
Dan kita bersama"
Kalu ditanya pernah gak ?
Pernaaaaaaaahhhh... haha
Tapi akhirnya........
ku pendam rasa ini saja *nyengir*
Selasa, 27 Oktober 2015
10.00 A.M
Jika Allah memiliki pengertian yang tidak terbatas dan mengetahui segala sesuatu tentang manusia termasuk pribadi kita, masih perlukah kita untuk berdoa dan meminta kepada-Nya?
Sabtu kemarin gue dan temen-temen di komisi pemuda di kasih pertanyaan tersebut.
Gara-gara gak ada yang jawab, suasana jadi hening *krik krik* akhirnya gue jawab deh.
Gue bilang yang pertama karena Tuhan senang akan doa-doa kita, Dia senang kita sebagai anakNya berkomunikasi sama Dia. Lalu yang kedua gini, kalu kita mau lebih kenal sama seseorang caranya adalah kita harus banyak berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang itu. Sama halnya dengan Tuhan, kalu kita mau lebih kenal sama Tuhan dan memahami apa yang Tuhan mau dalam hidup kita, ya kita harus banyak membangun komunikasi dengan Tuhan melalui doa itu.
Temen gue Rino akhirnya juga menjawab, dia bilang kurang lebih sama dengan gue dan dia menambahkan berdoa itu sebagai wujud kebergantungan kita sama Tuhan.
Guys, mungkin kita pernah mikir "Oh iya ya ngapain juga kita berdoa, toh Tuhan udah nentuin jalan hidup kita bahkan sejak kita masih di dalam kandungan ibu kita."
Memang sih daulat Tuhan atas hidup kita itu gak akan berubah dengan "permintaan-permintaan" atau "rengekan-rengekan" kita kepadaNya. Tujuan kita berdoa adalah bukan agar Tuhan nurut sama apa yang kita mau dan rencana semula Tuhan menciptakan kita jadi berubah karena doa-doa kita. Bukan itu!
Mungkin saat ini kita punya list-list pokok doa yang masih belum dijawab atau mungkin gak akan dijawab oleh Tuhan, nah tujuan kita berdoa adalah agar hati kita bisa selaras dengan kehendak Tuhan. Kita bisa menempatkan pikiran kita sehingga bisa selaras juga dengan pikiran Tuhan. Kita bisa nurut apa kehendak Tuhan dalam hidup kita. Memang mungkin ada hal-hal yang gak masuk akal yang Tuhan kerjakan dalam hidup kita. Entah ke-tidak masuk akal-an itu berupa hal yang buat kita "Wah" atau justru sebaliknya membuat kita kecewa dan bertanya "kenapa sih Tuhan?"
Memang manusia terbatas untuk mengerti pikiran, kehendak, dan rencana Tuhan. Justru itulah kita perlu berdoa agar hati kita bisa selaras dengan kehendakNya. Sehingga untuk list-list pokok doa kita yang tidak Tuhan jawab-pun itu gak buat kita kecewa sebab kita tahu Tuhan yang sudah merancang kehidupan kita itu adalah Tuhan yang tahu apa yang terbaik buat kita.
Ibarat benang yang sedang dirajut mungkin saat ini kita melihat masih berantakan, gak jelas Tuhan mau buat jadi apa. Tapi percayalah suatu saat nanti hasil rajutan Tuhan adalah rajutan terindah yang pernah kita lihat.
Ini sih yang gue dapet dari persekutuan komisi pemuda Sabtu kemarin.
Entah mengapa gue ingin nulis ini, mungkin salah satu tujuannya buat gue sendiri juga sih. Ketika kalu sampe suatu saat nanti gue dihadapkan dengan situasi yang maksa gue putus harapan, gue bisa baca ini dan kembali diingatkan akan perlunya kita berdoa.
Sabtu kemarin gue dan temen-temen di komisi pemuda di kasih pertanyaan tersebut.
Gara-gara gak ada yang jawab, suasana jadi hening *krik krik* akhirnya gue jawab deh.
Gue bilang yang pertama karena Tuhan senang akan doa-doa kita, Dia senang kita sebagai anakNya berkomunikasi sama Dia. Lalu yang kedua gini, kalu kita mau lebih kenal sama seseorang caranya adalah kita harus banyak berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang itu. Sama halnya dengan Tuhan, kalu kita mau lebih kenal sama Tuhan dan memahami apa yang Tuhan mau dalam hidup kita, ya kita harus banyak membangun komunikasi dengan Tuhan melalui doa itu.
Temen gue Rino akhirnya juga menjawab, dia bilang kurang lebih sama dengan gue dan dia menambahkan berdoa itu sebagai wujud kebergantungan kita sama Tuhan.
Guys, mungkin kita pernah mikir "Oh iya ya ngapain juga kita berdoa, toh Tuhan udah nentuin jalan hidup kita bahkan sejak kita masih di dalam kandungan ibu kita."
credit by google
Memang sih daulat Tuhan atas hidup kita itu gak akan berubah dengan "permintaan-permintaan" atau "rengekan-rengekan" kita kepadaNya. Tujuan kita berdoa adalah bukan agar Tuhan nurut sama apa yang kita mau dan rencana semula Tuhan menciptakan kita jadi berubah karena doa-doa kita. Bukan itu!
Mungkin saat ini kita punya list-list pokok doa yang masih belum dijawab atau mungkin gak akan dijawab oleh Tuhan, nah tujuan kita berdoa adalah agar hati kita bisa selaras dengan kehendak Tuhan. Kita bisa menempatkan pikiran kita sehingga bisa selaras juga dengan pikiran Tuhan. Kita bisa nurut apa kehendak Tuhan dalam hidup kita. Memang mungkin ada hal-hal yang gak masuk akal yang Tuhan kerjakan dalam hidup kita. Entah ke-tidak masuk akal-an itu berupa hal yang buat kita "Wah" atau justru sebaliknya membuat kita kecewa dan bertanya "kenapa sih Tuhan?"
Memang manusia terbatas untuk mengerti pikiran, kehendak, dan rencana Tuhan. Justru itulah kita perlu berdoa agar hati kita bisa selaras dengan kehendakNya. Sehingga untuk list-list pokok doa kita yang tidak Tuhan jawab-pun itu gak buat kita kecewa sebab kita tahu Tuhan yang sudah merancang kehidupan kita itu adalah Tuhan yang tahu apa yang terbaik buat kita.
Ibarat benang yang sedang dirajut mungkin saat ini kita melihat masih berantakan, gak jelas Tuhan mau buat jadi apa. Tapi percayalah suatu saat nanti hasil rajutan Tuhan adalah rajutan terindah yang pernah kita lihat.
Ini sih yang gue dapet dari persekutuan komisi pemuda Sabtu kemarin.
Entah mengapa gue ingin nulis ini, mungkin salah satu tujuannya buat gue sendiri juga sih. Ketika kalu sampe suatu saat nanti gue dihadapkan dengan situasi yang maksa gue putus harapan, gue bisa baca ini dan kembali diingatkan akan perlunya kita berdoa.
Senin, 26 Oktober 2015
30 Day Song Challenge : DAY 27 - A SONG THAT YOU WISH YOU COULD PLAY
Sam Smith - Stay With Me
Stay with me yaaaah ;p
Kamis, 22 Oktober 2015
30 Day Song Challenge : DAY 26 - A SONG THAT YOU CAN PLAY ON AN INSTRUMENT
Hahaha kayaknya gak ada tuh alat musik yang bisa gue mainkan.
Kalu ada orang yang sama-sama gak bisa main musik dan dia dengerin gue main musik mungkin kupingnya mau pecah. Apalagi yang hebat main musik, bisa-bisa mengernyitkan alis dan mual-mual kali yaa.. Hahaha
Tapi sebenernya gue kepingin punya keahlian bisa main salah satuuuuu aja alat musik.. Piano!
Makanya karena keinginan tersebut, gue suka coba-coba mainin beberapa lagu. Pernah sih waktu itu di Persekutuan pemuda gereja gue kebetulan gak ada pemusik yang bisa dateng hari itu. Akhirnya mau gak mau gue yang main dengan penuh keterbatasan wkakakak.
Gue bisa main sih meskipun jelek tapi harus punya catatan kunci-kunci nya, karena gue masih belum dapet itu feelingnya.
Nah ini nih lagu yang yaaaa sedikitlah bisa gue mainkan..
Raisa - Apalah (Arti Menunggu)
sama ini nih..
Raisa - Terjebak Nostalgia
Sampe-sampe lagu Raisa ini dibilang "lagu kebangsaan gue" oleh salah satu temen Kape gue. Haha
Eh gini-gini juga gue pernah ngiringin temen gue nyanyi 2 lagu ini loh.. Hehe
Kalu ada orang yang sama-sama gak bisa main musik dan dia dengerin gue main musik mungkin kupingnya mau pecah. Apalagi yang hebat main musik, bisa-bisa mengernyitkan alis dan mual-mual kali yaa.. Hahaha
Tapi sebenernya gue kepingin punya keahlian bisa main salah satuuuuu aja alat musik.. Piano!
Makanya karena keinginan tersebut, gue suka coba-coba mainin beberapa lagu. Pernah sih waktu itu di Persekutuan pemuda gereja gue kebetulan gak ada pemusik yang bisa dateng hari itu. Akhirnya mau gak mau gue yang main dengan penuh keterbatasan wkakakak.
Gue bisa main sih meskipun jelek tapi harus punya catatan kunci-kunci nya, karena gue masih belum dapet itu feelingnya.
Nah ini nih lagu yang yaaaa sedikitlah bisa gue mainkan..
Raisa - Apalah (Arti Menunggu)
sama ini nih..
Raisa - Terjebak Nostalgia
Sampe-sampe lagu Raisa ini dibilang "lagu kebangsaan gue" oleh salah satu temen Kape gue. Haha
Eh gini-gini juga gue pernah ngiringin temen gue nyanyi 2 lagu ini loh.. Hehe
Senin, 19 Oktober 2015
OMNIPRESENCE
Sabtu lalu persekutuan komisi pemuda di gereja gue membahas tema
yaitu tentang Omnipresence, yang kurang lebih artinya Allah Maha
Hadir, tidak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu.
Gue sangat meng-amin-i itu.
Ijinkan gue sharing pengalaman pribadi gue yang bisa gue kaitkan dengan Omnipresence ini.
Terus terang gue itu bergumul dengan yang namanya "kelayakkan". Ketika gue melihat hidup gue yang kadang ada drama, kesel, marah, gak sabar, dlsb gue langsung merasa diri hina banget. Gue rasa gak layak banget mengerjakan pelayanan gue saat ini.
Faktor itu muncul gak cuma dari dalam diri gue sendiri, tapi ada bumbu juga dari orang lain. Saat ini gereja gue lagi prepare Natal, gue dipercayakan sebagai PIC untuk Kebaktian Terang Lilin 24 Desember 2015. Tugas sebagai PIC cukup banyak. Pernah suatu hari gue bilang ke seseorang "Duh pusing nih" (menyangkut persiapan Natal ini). Terus orang itu langsung bilang "Ah kamu mah ngeluh mulu, gak ada kerjaan juga gak enak tau". Agak nancep sih itu kata-katanya.
Sebenernya buat orang-orang yang kenal gue cukup lama, kata "pusing" itu bakalan sering banget di denger.
Gue juga heran mulut gue kayanya udah lata untuk ngucapin kata itu.
Hal sepele aja gue sisipin kata pusing, misalnya mau ke kondangan sendiri aja gue bisa bilang "aduh pusing nih entar kondangan sendirian". Jadi kata pusing itu bagi gue udah bukan makna sebenernya tapi kayanya udah jadi majas hiperbola.
Cuma kata-kata dari seseorang diatas tadi itu menambah rasa gak layak gue di hadapan Tuhan.
Pernah dulu pas lagi di masa suram gue, temen Komisi Pemuda (Kape) gue yaitu Rino membagikan lewat email jadwal pelayanan Kape untuk 3 bulan. Gue sampe minta ke Rino untuk revisi jadwal yang ada nama guenya. Gue minta jangan dimasukkan dalam jadwal pelayanan dulu. Mungkin dia kesel juga kali ya, karena bikin jadwal kan gak mudah, apalagi untuk kasus seperti di gereja gue dimana pelayannya itu terbatas jumlahnya.
Gak dipungkiri selama gue gak melayani, gue rasa kangeeeeeeennn banget pelayanan bareng temen-temen gue, gue ngerasa ada yang hilang.
Gue percaya Tuhan bisa bersuara/menegur kita melalui apapun, contoh yang gue ambil yaitu Firman Tuhan yang kita dengar dan buku yang kita baca. Yah masih banyak lagi sih. Bisa melalui kecelakaan juga, nasihat sahabat, dlsb deh.
Hari Minggu, 18 Oktober 2015 GI. Michele dalam kotbahnya di Kebaktian Umum dia menyinggung soal kelayakkan. Kita memang manusia yang tidak layak, tapi kita jangan lupa kalau Allah sudah mengutus anakNya yaitu Yesus Kristus untuk menebus kita, kita yang tidak layak ini sudah mengalami penebusan dari Allah Bapa melalui Yesus Kristus, sehingga hubungan kita dengan Allah boleh dipulihkan kembali. Jadi janganlah kita terus berkutat dengan perasaan tidak layak dan tidak melakukan apa-apa, tapi kita harus bangkit, dengan rendah hati terus melayani Dia. Hmm begitu kurang lebih isi pesannya.
Malamnya gue baca buku “Seumur Hidup aku Sekolah” sebuah buku yang ditulis oleh ka Godlif Christian Poeh dari GKY VTI. Gue kenal beliau karena kita pernah 1 kepanitiaan retreat Kape se-sinode GKY, beliau jadi ketua panitia, gue jadi Sie. P3K yang membantu Sie. Acara. Sie.acara itu kan banyak pertemuan diluar rapat pleno, jadi sering ketemu beliau dimana sebagai ketua panitia ikut hadir dalam rapat acara, makanya jadi akrab deh.
Buku tersebut menuliskan tentang refleksi pengalaman-pengalaman pribadinya dengan Tuhan. Dia juga ada menuliskan tentang pengalaman retreat kita loh. Dia terberkati mengenal tim panitia lainnya. Ada nama gue juga disebut, karena gue panitia termuda di Sie. Acara, dia menuliskan kesannya Anis yang “paling tua” diantara sie.acara selalu memberikan kesegaran lewat keceriaanya yang diselimuti dengan ide-ide baru yang juga menyegarkan. Ini membuat gue bersyukur juga dikasih kesempatan sama Tuhan punya pengalaman sebagai panitia retreat ini.
Jadi gini, pas sampe di bab “GADO-GADO HATI” gue mengutip bagian BOM WAKTU dimana tertulis Rasa tidak layak juga kadang menjadi hal yang menghambat diri kita untuk bersekutu dengan Dia. Orang sakit yang membutuhkan dokter bukan orang sehat. Persekutuan apapun bentuknya bukanlah kumpulan orang sehat tetapi sangat wajar merupakan kumpulan orang berdosa. Ada yang sadar sehingga bersekutu untuk mau berubah. Ada juga yang belum, tetapi tetap mau ikut. Sangat wajar. Cara menghilangkan rasa tidak layak bukan dengan menghindari dari persekutuan atau menyimpan di dalam diri sendiri, itu sekedar bom waktu. Berbagi dalam persekutuan adalah obat. Tentu yang perlu dilakukan adalah menyelesaikannya dengan Allah. Dia sangat mengasihi kita. Kita juga perlu sharing dengan orang lain. Tidak ada manusia satupun yang tidak butuh orang lain. Hanya akan ada ledakan seperti bom waktu yang merugikan diri sendiri dan orang lain jika kita tidak membagi apa yang ada dalam pikiran kita kepada orang lain.
Worthy is the Lamb - Hillsong
Jika kita pernah merasa tidak layak, kita hanya harus ingat bagaimana Dia datang dan memberikan anugerah yang menakjubkan. Kita layak bagi-Nya.
Gue sangat meng-amin-i itu.
Ijinkan gue sharing pengalaman pribadi gue yang bisa gue kaitkan dengan Omnipresence ini.
Terus terang gue itu bergumul dengan yang namanya "kelayakkan". Ketika gue melihat hidup gue yang kadang ada drama, kesel, marah, gak sabar, dlsb gue langsung merasa diri hina banget. Gue rasa gak layak banget mengerjakan pelayanan gue saat ini.
Faktor itu muncul gak cuma dari dalam diri gue sendiri, tapi ada bumbu juga dari orang lain. Saat ini gereja gue lagi prepare Natal, gue dipercayakan sebagai PIC untuk Kebaktian Terang Lilin 24 Desember 2015. Tugas sebagai PIC cukup banyak. Pernah suatu hari gue bilang ke seseorang "Duh pusing nih" (menyangkut persiapan Natal ini). Terus orang itu langsung bilang "Ah kamu mah ngeluh mulu, gak ada kerjaan juga gak enak tau". Agak nancep sih itu kata-katanya.
Sebenernya buat orang-orang yang kenal gue cukup lama, kata "pusing" itu bakalan sering banget di denger.
Gue juga heran mulut gue kayanya udah lata untuk ngucapin kata itu.
Hal sepele aja gue sisipin kata pusing, misalnya mau ke kondangan sendiri aja gue bisa bilang "aduh pusing nih entar kondangan sendirian". Jadi kata pusing itu bagi gue udah bukan makna sebenernya tapi kayanya udah jadi majas hiperbola.
Cuma kata-kata dari seseorang diatas tadi itu menambah rasa gak layak gue di hadapan Tuhan.
Pernah dulu pas lagi di masa suram gue, temen Komisi Pemuda (Kape) gue yaitu Rino membagikan lewat email jadwal pelayanan Kape untuk 3 bulan. Gue sampe minta ke Rino untuk revisi jadwal yang ada nama guenya. Gue minta jangan dimasukkan dalam jadwal pelayanan dulu. Mungkin dia kesel juga kali ya, karena bikin jadwal kan gak mudah, apalagi untuk kasus seperti di gereja gue dimana pelayannya itu terbatas jumlahnya.
Gak dipungkiri selama gue gak melayani, gue rasa kangeeeeeeennn banget pelayanan bareng temen-temen gue, gue ngerasa ada yang hilang.
Gue percaya Tuhan bisa bersuara/menegur kita melalui apapun, contoh yang gue ambil yaitu Firman Tuhan yang kita dengar dan buku yang kita baca. Yah masih banyak lagi sih. Bisa melalui kecelakaan juga, nasihat sahabat, dlsb deh.
Hari Minggu, 18 Oktober 2015 GI. Michele dalam kotbahnya di Kebaktian Umum dia menyinggung soal kelayakkan. Kita memang manusia yang tidak layak, tapi kita jangan lupa kalau Allah sudah mengutus anakNya yaitu Yesus Kristus untuk menebus kita, kita yang tidak layak ini sudah mengalami penebusan dari Allah Bapa melalui Yesus Kristus, sehingga hubungan kita dengan Allah boleh dipulihkan kembali. Jadi janganlah kita terus berkutat dengan perasaan tidak layak dan tidak melakukan apa-apa, tapi kita harus bangkit, dengan rendah hati terus melayani Dia. Hmm begitu kurang lebih isi pesannya.
Malamnya gue baca buku “Seumur Hidup aku Sekolah” sebuah buku yang ditulis oleh ka Godlif Christian Poeh dari GKY VTI. Gue kenal beliau karena kita pernah 1 kepanitiaan retreat Kape se-sinode GKY, beliau jadi ketua panitia, gue jadi Sie. P3K yang membantu Sie. Acara. Sie.acara itu kan banyak pertemuan diluar rapat pleno, jadi sering ketemu beliau dimana sebagai ketua panitia ikut hadir dalam rapat acara, makanya jadi akrab deh.
Buku tersebut menuliskan tentang refleksi pengalaman-pengalaman pribadinya dengan Tuhan. Dia juga ada menuliskan tentang pengalaman retreat kita loh. Dia terberkati mengenal tim panitia lainnya. Ada nama gue juga disebut, karena gue panitia termuda di Sie. Acara, dia menuliskan kesannya Anis yang “paling tua” diantara sie.acara selalu memberikan kesegaran lewat keceriaanya yang diselimuti dengan ide-ide baru yang juga menyegarkan. Ini membuat gue bersyukur juga dikasih kesempatan sama Tuhan punya pengalaman sebagai panitia retreat ini.
Okeh sorry malah bahas tentang retreat
hehe. Lanjut yaa..
Jadi gini, pas sampe di bab “GADO-GADO HATI” gue mengutip bagian BOM WAKTU dimana tertulis Rasa tidak layak juga kadang menjadi hal yang menghambat diri kita untuk bersekutu dengan Dia. Orang sakit yang membutuhkan dokter bukan orang sehat. Persekutuan apapun bentuknya bukanlah kumpulan orang sehat tetapi sangat wajar merupakan kumpulan orang berdosa. Ada yang sadar sehingga bersekutu untuk mau berubah. Ada juga yang belum, tetapi tetap mau ikut. Sangat wajar. Cara menghilangkan rasa tidak layak bukan dengan menghindari dari persekutuan atau menyimpan di dalam diri sendiri, itu sekedar bom waktu. Berbagi dalam persekutuan adalah obat. Tentu yang perlu dilakukan adalah menyelesaikannya dengan Allah. Dia sangat mengasihi kita. Kita juga perlu sharing dengan orang lain. Tidak ada manusia satupun yang tidak butuh orang lain. Hanya akan ada ledakan seperti bom waktu yang merugikan diri sendiri dan orang lain jika kita tidak membagi apa yang ada dalam pikiran kita kepada orang lain.
Dalam 1 hari gue tertegur dengan 2
cara. Pagi dalam kotbah GI. Michele, malamnya dari buku ini.
Inilah mengapa gue merasa bahwa Allah
hadir dalam setiap aspek hidup kita, Dia mengerti kondisi hati kita,
dia terus menolong kita dan bersuara melalui media apapun kepada
kita.
Dimanapun gue berada, gue percaya
disitu pula Tuhan beserta gue. Dia menjadi “alarm” saat
“kerohanian gue udah kebablasan tidurnya”, dia menjadi “rem”
saat “gue terus berjalan asik dengan dunia gue sendiri tanpa gue
sadari di depan gue udah ada jurang maut”
Thanks to GI. Michele dan ka Godlif.
Saya sangat terberkati.
Gue jadi inget lagu ini
Worthy is the Lamb - Hillsong
Jika kita pernah merasa tidak layak, kita hanya harus ingat bagaimana Dia datang dan memberikan anugerah yang menakjubkan. Kita layak bagi-Nya.
All pictures credit by google
Kamis, 15 Oktober 2015
BAHAGIA YANG SEDERHANA
Hari ini seperti biasa gue berangkat kerja naik kereta. Untuk sampe ke stasiun tujuan gue, gue harus melewati beberapa stasiun. Di salah satu stasiun tempat kereta gue berhenti, gue melihat dari dalam kereta seorang ayah menggendong anaknya yang masih kecil, sembari menunjuk dan melambai-lambaikan tangan ke kereta. Anaknya tertawa bahagia, begitupun ayahnya.
Gue jadi mau juga menciptakan bahagia gue yang sederhana.
credit by google
Gue jadi mau juga menciptakan bahagia gue yang sederhana.
30 Day Song Challenge : DAY 24 - A SONG THAT YOU WANT TO PLAY AT YOUR FUNERAL
Owl City - In Christ Alone
No guilt of life, no fear in death, this is the power of Christ in me
From life's first cry to final breath, Jesus commands my destiny
No power of hell, no scheme of man, can ever pluck me from His hand
'Till He returns or calls me home, here in the power of Christ I'll stand
Jika gue dipanggil pulang nanti, gue tahu kemana gue akan pergi dan ditangan Siapa gue berada.
Oh ya, sebenernya versi aslinya dibawakan oleh Newsboys. Bukannya gak suka yang original sih, tapi versi Owl City lebih tenang aja..
Senin, 12 Oktober 2015
TENTANG SESEORANG
Menyenangkan sih ketika kita bisa kenal dengan orang baru. Kita bisa mengenal lebih banyak tipe kepribadian seseorang, kita jadi lebih kaya akan masukkan2, pendapat2, bisa tukar pikiran, dlsb.
Sekarang ini gue lagi kenal sama seseorang yang kadang kalu gue inget2 bisa bikin gue nyengir2 sendiri.
Sejauh ini kurang lebih udah 1 bulan gue kenal sama dia, boleh donggg gue punya persepsi tentang dia. Hmm sejauh ini sih dia orangnya fun, asik, agak narsis, nyambung, daaaaannn dia agak pelupa. Haha.
Oh ya yang buat gue adore sama dia yaitu karena dia pinter main musik, dan yang pasti dia jauuuh lebih dewasa imannya dari gue hahaha..
Tapi sayangnya pertemuan gue sama dia nantinya cuma bisa diitung pake bulan sodara2.. Hikss sedihnya..
Ini nih hal yang paling gue gak suka dari pertemuan, yakni adanya perpisahan.
Kenapa harus ketemu kalu akhirnya harus berpisah sih?
Dan saat ini gue gak tau apakah gue harus jaga jarak sama dia supaya pada perpisahan nanti gue gak terlalu sedih dan kebawa perasaan? Kalu bahasa gawl nya BAPER hahaha.
Atau justru memanfaatkan waktu yang singkat ini dengan mengenalnya sebaik mungkin, sehingga waktu dia pergi, hubungan pertemanan diantara kami masih tetap terjaga?
Hei waktu, melambatlah !
Sekarang ini gue lagi kenal sama seseorang yang kadang kalu gue inget2 bisa bikin gue nyengir2 sendiri.
Sejauh ini kurang lebih udah 1 bulan gue kenal sama dia, boleh donggg gue punya persepsi tentang dia. Hmm sejauh ini sih dia orangnya fun, asik, agak narsis, nyambung, daaaaannn dia agak pelupa. Haha.
Oh ya yang buat gue adore sama dia yaitu karena dia pinter main musik, dan yang pasti dia jauuuh lebih dewasa imannya dari gue hahaha..
credit by google
Tapi sayangnya pertemuan gue sama dia nantinya cuma bisa diitung pake bulan sodara2.. Hikss sedihnya..
Ini nih hal yang paling gue gak suka dari pertemuan, yakni adanya perpisahan.
Kenapa harus ketemu kalu akhirnya harus berpisah sih?
Dan saat ini gue gak tau apakah gue harus jaga jarak sama dia supaya pada perpisahan nanti gue gak terlalu sedih dan kebawa perasaan? Kalu bahasa gawl nya BAPER hahaha.
Atau justru memanfaatkan waktu yang singkat ini dengan mengenalnya sebaik mungkin, sehingga waktu dia pergi, hubungan pertemanan diantara kami masih tetap terjaga?
Hei waktu, melambatlah !
30 Day Song Challenge : DAY 23 - A SONG THAT YOU WANT TO PLAY AT YOUR WEDDING
Di moment sekali seumur hidup gue ini mungkin lagu yang wajib ada di playlist pernikahan gue nanti ya ini "Grace Alone"
Gue percaya segala hal yang boleh gue alami dalam hidup gue dari hal besar sampe hal terkecil sekalipun, semuanya itu gak pernah lepas dari campur tangan-Nya.
Is only by His grace, ketika Tuhan memimpin hidup gue sampe sekarang bahkan sampe suatu hari nanti gue bisa bersatu dengan orang yang udah dapet ijin dari Tuhan untuk menjadi seorang pendamping hidup gue, begitupun sebaliknya, gue juga udah dapet ijin dari Tuhan untuk menjadi seorang penolong bagi dia. We will go forth in grace alone.
Gue percaya segala hal yang boleh gue alami dalam hidup gue dari hal besar sampe hal terkecil sekalipun, semuanya itu gak pernah lepas dari campur tangan-Nya.
Is only by His grace, ketika Tuhan memimpin hidup gue sampe sekarang bahkan sampe suatu hari nanti gue bisa bersatu dengan orang yang udah dapet ijin dari Tuhan untuk menjadi seorang pendamping hidup gue, begitupun sebaliknya, gue juga udah dapet ijin dari Tuhan untuk menjadi seorang penolong bagi dia. We will go forth in grace alone.
Rabu, 07 Oktober 2015
30 Day Song Challenge : DAY 22 - A SONG THAT YOU LISTEN TO WHEN YOU'RE SAD
Coldplay - Fix You
Udah gak bisa ngomong lagi kalu udah denger lagu ini..
Gue biasa dengerin yang versi covernya dibawah ini :)
Senin, 05 Oktober 2015
30 Day Song Challenge : DAY 21 - A SONG THAT YOU LISTEN TO WHEN YOU'RE HAPPY
OneRepublic - Good Life
Gue kalu hari Sabtu kan libur kerja yaa.. terus kalu di rumah pagi-pagi gue suka nonton acara di Trans TV itu ada Celebrity On Vacation, abis itu nonton My Trip My Adventure. Iya sih kalian engga nanya yaa haha..
Gini loh gue suka acara-acara gitu karena gue bisa lihat keindahan Indonesia walaupun cuma dari layar kaca. Ya kali aja suatu saat gue bisa kesitu.
Gue denger lagu Good Life ini dari acara MTMA. Mata gue langsung adem liat pemandangan Indonesia yang kaya akan keindahan alamnya terus lagunya ini cocok banget. Good Life, bro!
Awalnya gue gak tau sih ini lagu siapa, judulnya apa, tapi pas pertama denger gue langsung jatuh hati. Makanya gue cari tau pake aplikasi Shazam dari henpon gue. Gue download deh..
Jadi kalu libur kan gue pasti happy ya.. terus kalu libur kan gue suka nonton MTMA yaa, jadi seringlah gue denger lagu ini kalu lagi happy (dibaca : libur)
Langganan:
Postingan (Atom)